Jakarta, KompasOtomotif – Setelah membuka segmen mobil hibrida dengan Prius, Toyota Astra Motor (TAM), melanjutkan usaha dengan memperkenalkan varian All-New Camry Hybrid sejak 2012 untuk Indonesia. Sedan eksklusif dengan emblem biru ini tidak hanya sanggup melambangkan kemewahan Toyota tapi juga berteknologi tinggi serta paling penting adalah ramah lingkungan.
Hal tersebut merupakan efek penggunaan 2 sumber tenaga yang terdapat pada Camry Hybrid, yakni mesin bensin dan motor listrik. Mesin konvensional dengan kode 2AR-FXE, 4-silinder, 2.5L, berkemampuan 156 tk dan torsi 211 Nm. Dengan tenaga tambahan yang berasal dari motor listrik, total daya yang dihasilkan mencapai 200 tk.
Menggunakan dua sumber tenaga membuat sistem hibrida Camry bisa menentukan mode berkendara yang dibutuhkan. Sebab itu tingkat efisiensi bahan bakarnya cukup baik apalagi untuk ukuran sedan mewah, mampu menyentuh angka 18 kpl.
Perawatan
Dadi Hendriadi, GM Technical Service TAM menjelaskan, perawatan Camry Hybrid sama seperti model lain. Tidak ada perlakuan khusus, perawatan dilakukan sesuai jangka waktu yang telah ditentukan. Kondisi baterai dijelaskan seperti aki kering, dipakai sampai rusak.
Perawatan
Dadi Hendriadi, GM Technical Service TAM menjelaskan, perawatan Camry Hybrid sama seperti model lain. Tidak ada perlakuan khusus, perawatan dilakukan sesuai jangka waktu yang telah ditentukan. Kondisi baterai dijelaskan seperti aki kering, dipakai sampai rusak.
“Baterai bisa tahan lama sebab strategi pengisian dibuat seperti itu. Ibarat baterai ponsel, kalau sering di-charge pakai ampere yang besar, atau kalau diisi dari 0 persen sampai penuh, jadi umurnya pendek. Di Camry Hybrid beda, manajemennya mengisi perlahan saat kondisi baterai 30 persen, diisi sampai 80 persen, ini yang bikin awet,” ujar Dadi, Selasa (3/3/3015).
Dadi juga mengungkap belum ada konsumen mobil hibrida TAM yang meminta penggantian baterai karena kerusakan, termasuk untuk Prius. “Kalau gak rusak ya tidak diganti,” kata Dadi.
0 komentar:
Posting Komentar